Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2013

BATALKAN SEKARANG JUGA

Puisi oleh Jhon Rou Boli Kala ladangnya menghijau Dan bulir padinya kuning merekah Senyum itu tersungging tulus Di sela bibirnya nan keriput Pak Tani bangga Di batas lelehan keringat suci Nyanyian ringan di tepi ladang Dalam irama alam nan kacau Sekacau Negeri titipan leluhur Oleh ulah pemimpin-pemimpin nakal Berselingkuh dengan kaum kapitalis Menjarah harta pusaka bangsa Bermain mata dengan kaum Neolib Di balik meja kaca penguasa Kian mesrah tak terbendung Negeri dititipkan ke tangan asing Rakyat menjerit di tengah ladang Kala ditimpa puting beliung Kaum marhaen merintih dalam sunyi Digilas lonjakan harga BBM Titah pemimpin negeri wajib hukum? Wakil rakyat bisu dan tuli Harga BBM siap melambung Tarif Dasar Listrik bakal mencekik Harga sembako pasti membengkak Oh negeri 1001 malapetaka Dalam lembah marhaen nan sunyi Kami berseru wahai pemimpin Negeri Dengarkanlah suara kami Pemilik kedaulatan di Negeri ini Batal

SABDA KAUM MARHAEN

Puisi oleh Jhon Rou Di tengah terik memanggang bumi Berteman karung dan keranjang Kami mengais onggokan sampah Untuk mencari sesuap nasi Engkau lewat dengan sepatu mengkilat Dalam keriuhan ibu kota Kami terhimpit dalam sejuta persaingan Mengemis dan mengamen di jalanan Kami lakoni tanpa malu-malu Demi mencari sesuap nasi Engkau melintas dengan mobil mewah Bersimbah keringat di tengah ladang Bermandi peluh di pabrik-pabrik Memacul dan terus memacul Memanggul dan terus memikul Ketela pohon, jagung dan pisang Menghidupkan anak-anak tani, buruh dan nelayan Tapi lidahmu terus mengecap 4 sehat 5 sempurna Lalu kami kau sodorkan raskin Tangan-tangan terampil anak garuda Memoles wajah bangsa Dari Sabang sampai Merauke Dengan gedung-gedung megah Dan jalan-jalan raya nan mulus Namun engkau lupa... Engkau bangga pada apa yang dihasilkan Bukannya pada tangan-tangan yang menghasilkan Tiga tahun yang lalu De

D I A

Puisi oleh Jhon Rou Boli Di tengah hiruk pikuk kehidupan Dia melangkah dalam gundah Mencari jejak-jejak terbuang Yang terusir dari atas tanah ini Tanah warisan Leluhurnya Yang kau rampas dengan dalih pembangunan Dia menelusuri lorong-lorong pengab Dengan aroma yang menyengat Tempat kau timbun sampah-sampah ketamakan Tempat anak negeri membaringkan raga Sambil menahan rasa lapar Tetapi engkau...berdiam diri di vila mewah Di atas cadas bukit bebatuan Dia memacul dalam resah Bergulat di atas lahan kerontang Lalu memanen singkong kurus Untuk mengganjal rasa lapar Tetapi engkau tertawa renyah Sambil melahap daging mentah Dia adalah anak kandung Ibu Pertiwi Yang membanting tulang di tengah ladang Yang bergulat dengan arus dan gelombang lautan Yang mengadu nasib di pabrik asing Yang kau hargai dengan upah murah Keadilan oh keadilan... Di bawa kepakan sayap Garuda Kami anak-anak Pancasila Menuntut keadilan yang terpasung Di atas taring-taring kapit

Tips mengawetkan pisang kepok

Pisang kepok mungkin adalah jenis pisang yang paling banyak ditanam oleh warga Adonara. Selain ukurannya yang besar, pisang jenis ini adalah bahan baku pisang goreng. Karena kebutuhan untuk membuat jenis gorengan ini, maka kadang-kadang hanya pisang dengan ukuran besarlah yang laku dijual. Selebihnya tidak terpakai dan lantas dibuang, apalagi ketika produksinya sedang melimpah. Berikut ini adalah salah satu cara supaya hasil tanaman pisang kepok anda tidak terbuang sia-sia. Caranya, ketika masih mentah, iris buah pisang yang telah dikupas kulitnya menjadi tipis untuk kemudian dijemur. Cara ini mencegah pisang menjadi masak dan lantas membusuk. Pisang mentah yang telah dikeringkan bisa awet cukup lama tanpa kerusakan yang berarti. Nah, di saat produksi pisang sedang  menurun, anda bisa gunakan pisang ini, misalnya untuk makanan ternak anda. [RAKIT]

Tips membuat cuka dari air kelapa

Anda mungkin gemar dengan cuka. Rasanya yang asam itu justru bisa menambah selera makan. Tapi tahukan anda, bahwa cuka bisa dibuat dari air kelapa? Caranya sederhana saja. Ambil kelapa tua yang sudah mengering, lalu keluarkan airnya ke dalam tempayan. Selanjutnya, jemur air kelapa tersebut hingga berbusa. Singkirkan busanya hingga tinggal air kelapanya yang tersisa. Setelah beberapa hari kemudian, air kelapa anda telah dapat menggantikan cuka. [RAKIT]