Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2015

KEMANA PARA PEMBERONTAK G.30 S/PKI PERGI KETIKA PAGI 1 OKTOBER 1965?

"Revolusi bukanlah pesta makan malam atau menulis sepotong esei", demikianlah kata Mao Tse Tung. Dan oleh karena itu, tidak boleh tidak, revolusi harus diselesaikan.  Revolusi bukan pertama-tama suatu pesta atau hobi tapi suatu kerja besar, dengan biaya besar. Dan dalam hal perebutan kekuasaan, biaya itu adalah nyawa. Harus dipastikan bahwa kita yang mengobarkan revolusi, harus tetap berada di atas untuk tak tergilas. Kalau tidak, habislah kita. Sebuah tindakan bunuh diri yang konyol.  Dengan resiko yg begitu tinggi seperti itu, orang tidak main-main dalam segalanya : perencanaan, tingkat kekerasan, tingkat terornya. Sehingga dikatakan revolusi memiliki logikanya sendiri. Ia tak memiliki hati untuk berbelas kasih walaupun pada pacar sendiri kalau ia anti revolusi. Revolusi menghendaki ketuntasan dan kepastian bahwa lawan telah habis dihabisi dan kekuasaan berada sepenuhnya dalam tangan. Tapi ketika pagi 1 Oktober 1965, kemanakah para pemberontak G.30 S/PKI itu pergi?

RAKYAT, RATU ADIL DAN KEPOLITISIAN EKSTRA PARLEMENTER

Kebodohan massa rakyat sangat dibutuhkan untuk melanggengkan kekuasaan. Yesus sendiri ditangkap dan disalibkan dengan melibatkan massa rakyat seperti ini. Jika saja mayoritas orang-orang ini memahami bahwa Yesus berjuang di pihak mereka, bisa terjadi, para penguasalah yang disalibkan. Pemilu datang dan pergi dan kita semua terlibat di dalamnya, menyukseskannya. Setelah itu mayoritas kita rakyat - para pemilih, merasa tugas kita telah selesai. Alat-alat negara telah kita pilih. Mereka sudah pasti menjalankan tugas-tugasnya sebagai alat untuk mengabdi kepada yg punya negara – rakyat . Kita rakyat - pemilih, seolah-olah menganggap bahwa orang-orang yang dipilih itu adalah "Ratu Adil" sehingga tak perlu ada upaya kontrol yg terus-menerus selepas pemilihan. Kenyataan menunjukan bahwa anggapan kita cukup melenceng. Mereka cumalah manusia-manusia biasa yang memegang kuasa negara. Hukum alam mengatakan, jika mereka tidak dikontrol mereka sudah pasti menjadi korup. Alat-a