PULANG KAMPUNG
Oleh: Sugali Adonara Seperti dugaan Maria sebelumnya, tak ada matahari setelah hujan. Sore menyergap dengan cepat dan langit begitu bersih dengan saputan awan pastel sedikit kemerahan, halus serupa sapuan kuas seniman. Tanah basah berwarna-warni, cokelat, merah dan hitam. Rumput-rumput lebih hijau, sedangkan yang merangas karena kemarau lampau menumbuhkan harapan pada tunas-tunas kecil baru. Langit segera kelabu. Pelan-pelan menghitam. Lalu bintang keluar satu-satu. Seperti kata orang tua-tua, hujan di siang hari akan melahirkan cahaya di malam hari. Maria melihat kerlap-kerlip yang asyik masyuk dalam khusyuk. Dan kemudian akan ada bunyi bertalu-talu dari rumah-rumah berdinding bambu. Samar-samar dari celah bambu, cahaya lentera menegaskan malam yang dingin. Memberi kehangatan. Menemani ina-ina mengolah jagung titi . Jagung titi ini nama dari makanan khas orang-orang kampung Maria. Lebih nikmat dari beras. Bila disuguhkan dengan segelas kopi atau teh bersama sayur-sayur olaha