SUDAH SEHARUSNYA KITA KEMBALI LALU MENAPAK LEBIH TINGGI (Bagian 2)
Pagi ini mentari tak menampakan wajahnya lantaran malu melihat sekawanan awan yang gagah perkasa menari menyelimuti bumi. Tak lama kemudian hujan turun menyapa kampungku, membasahi perkebunan yang telah lelah menanti kehadirannya. Keresahan masyarakat kami akirnya berunjung dan para petani mulai sibuk mengolah lahan mereka. Aktivitas berkebun sangat rutin dilakukan masyarakat selama musim hujan berlangsung. Kondisi musim sangat menentukan nasib para petani untuk bisa mendapatkan hasil yang melimpah. Hal demikian berbanding terbalik dengan masyarakat di kota-kota besar. Musim hujan justru menjadi ancaman masyarakat perkotaan karena akan mendatangkan banjir hingga melumpuhkan perekonomian setempat. Kampungku luar biasa bukan? Lebay nih...Hehe Pekerjaan para petani di kampungku masih bergantung pada musim sehingga pendapatan mereka juga tergantung dengan musim yang ada. Biasanya para petani memanen hasil pertanian setiap tiga bulan sekali. Belum lagi alam yang tak bersahaba