Kegiatan Ekstrakurikuler, Solusi Mengatasi Seks Usia Dini
Surabaya, RAKIT. Fenomena seks usia dini
yang merebak akhir-akhir ini oleh Generasi Muda Adonara (GEMA) Surabaya
direspon dengan mendorong kegiatan ekstrakurikuler bagi siswa/i di SMK/SMA
Ileboleng. Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Paket Pulang
Kampung yang akan dilaksanakan selama sepekan di desa Lewopao, kecamatan
Ileboleng.
Melalui telpon seluler,
Anjelikus Sira Demon selaku koordinator devisi Seni dan Budaya mengatakan bahwa
“mental siswa/i harus siap menghadapi arus modernisasi di era global.” Lebih lanjut
mahasiswa asal desa Horinara ini mengatakan bahwa “para siswa/i harus didorong
untuk mengaktifkan diri di dalam kegiatan ekstrakurikuler yang ada di sekolah
untuk mengantisipasi merebaknya fenomena seks usia dini yang terjadi
akhir-akhir ini.”
Tidak hanya itu, Amsir
Lamapaha-demikian ia biasa disapa menekankan bahwa, “kegiatan ekstrakuler di
sekolah-sekolah harus didorong untuk dikembangkan ke ara pelestarian dan
pengembangan seni dan budaya lokal sebagai respon atas semakin menggilanya arus
modernisasi yang pada kenyataanya telah mendorong perilaku kaum muda semakin
tidak terkontrol.”
Hal demikian juga
diamini oleh Yufensius Rofinus Ola sekalu koordinator sie acara bahwa “kegiatan ekstrakurikuler menjadi filter atas arus
modernisasi yang merebak akhir-akhir ini.” Lebih lanjut, Jufen
Kbaowolo-demikian ia biasa disapa membeberkan bahwa “dalam rangka kegiatan
paket Pulang Kampung, Generasi Muda Adonara (GEMA) Surabaya akan turun
mensosialisasikan pentingnya pengembangan minat dan bakat bagi siswa/i melalui
kegiatan ekstrakulikuler kepada siswa/i dan para guru di SMK/SMA Ileboleng,
Kamis 21 Agustus 2014. Kegiatan sosialisasi ini mengangkat tema, Katakan Tidak
Pada Seks Usia Dini; Kembangkan Minat Bakatmu.” (KA)
Komentar