WASPADAI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DENGAN MEMPERKUAT KETAHANAN PANGAN

Oleh Darius Sabon

Perubahan iklim bumi yang ditandai dengan pemanasan global dan mencairnya es di kutub, sudah mulai dirasakan dampaknya saat ini. Cuaca ekstrim telah mengakibatkan bencana alam di beberapa belahan dunia, termasuk Indonesia. Dampak beruntun dari cuaca ekstrim ini juga menyebabkan perubahan ekosistem baik hayati maupun non hayati, yang mengakibatkan rusaknya keseimbangan alam yang turut berimbas pada kegagalan panen pada tanaman pangan. Fenomena hama keong (woko) yang menyerang tanaman pangan di Adonara, merupakan salah satu bukti dari akibat perubahan ekosistem.

Cuaca ekstrim juga dicemaskan akan mengakibatkan ancaman masalah pangan dunia. Lembaga Internasional di bidang pangan (FAO) telah memberikan peringatan kepada seluruh dunia bahwa persoalan pangan akan menjadi ancaman di masa mendatang. Setiap negara disarankan memperkuat ketahanan pangannya. Dunia sudah mulai cemas akan masalah ancaman pangan ini, karena ketersediaan bahan baku pangan terutama tumbuhan sangat tergantung pada alam, sementara alam sudah tidak bersahabat. Diprediksikan kemungkinan dalam 15 atau 20 tahun mendatang, harga pangan akan naik drastis di seluruh belahan dunia. Mungkin saja nanti biaya sekali makan untuk satu orang, sama atau lebih mahal harganya dengan satu unit handphone.

Konsekuensinya lahan pertanian di wilayah tropis seperti Indonesia akan jadi incaran untuk dibeli oleh investor dan konglomerat di seluruh dunia. Karena manusia secara alami lebih mengamankan perutnya disbanding kebutuhan lain yang bisa ditunda. Selama belum ditemukan solusi untuk menghentikan pemanasan global dan mencairnya es di kutub, maka kelangkaan pangan akan menjadi masalah serius dunia setiap tahun. Profesi petani di daerah tropis mungkin saja jadi rebutan dengan suatu persaingan yang ketat. Penduduk kota bakal banyak yang pulang kampung karena mahalnya harga pangan di kota. Dan bakal banyak orang yang bercita-cita jadi petani.

Untuk itu, mulai saat ini kita perlu mempersiapkan segala kemungkinan-kemungkinan di atas supaya kita tidak terjebak dengan berbagai dampak yang ditimbulkan dari perubahan iklim ini. Bagi yang punya tanah, coba berpikir panjang untuk menjualnya karena suatu saat nanti pasti akan menyesal tujuh turunan.


Tulisan ini perna diposting di  grup PEMUDA ADONARA BANGKIT (http://www.facebook.com/groups/pemudaadonarabangkit/)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENGALI KEBUDAYAAN KAMPUNG ADAT ATAKOWA

"BEKU” SANG NAGA LAUT YANG PERKASA (Bagian 1)

AGAMA LOKAL, PENGINJILAN DAN BAYI YANG TERBUANG