NYANYIAN NUSA TADON
(Kita tidak
besar-besar juga , walau seribu khilaf disadari, walau seribu dosa disesali.
Sejarah kita tetap juga merah. Terlalu merah. Terlalu berdarah-darah. Sayang.
Terlampau sayang)
Ladang-ladang
jagung bermekaran
Pohon-pohon kelapa terhampar melambai
Gunung bukit bersembulan dari tanah-tanah datar
Padang-padang membentang lelap
Matahari mencurahkan cahya berkilau
Angin selatan berehembus...terus berhembus
Ile Boleng* tegak bisu
Pohon-pohon kelapa terhampar melambai
Gunung bukit bersembulan dari tanah-tanah datar
Padang-padang membentang lelap
Matahari mencurahkan cahya berkilau
Angin selatan berehembus...terus berhembus
Ile Boleng* tegak bisu
Berabad-abad
lewat di pangkuannya
Anak manusia bunuh-membunuh
Damai-berdamai
Menari-menangis, tertawa-bersedih :
"Oh, bodoh kala aku, geri kantor maso bui
Geri kantor maso bui"**
Anak manusia bunuh-membunuh
Damai-berdamai
Menari-menangis, tertawa-bersedih :
"Oh, bodoh kala aku, geri kantor maso bui
Geri kantor maso bui"**
Kebodohan
berpadu sesal
Kesedihan berpadu kegembiraan
Kebiadaban berpadu keadaban
Kekumuhan berpadu keluhuran
Perang berpadu damai
Kematian berpadu hidup
Kesedihan berpadu kegembiraan
Kebiadaban berpadu keadaban
Kekumuhan berpadu keluhuran
Perang berpadu damai
Kematian berpadu hidup
Nyanyian
Nusa Tadon adalah
Nyanyian berwarna merah
Tentang darah
Nyanyian Nusa Tadon adalah juga
Nyanyian berwarna putih
Tentang harapan
Nyanyian berwarna merah
Tentang darah
Nyanyian Nusa Tadon adalah juga
Nyanyian berwarna putih
Tentang harapan
Dinyanyikan
dari ladang-ladang jagung
Yang terampas
Dinyanyikan dari pohon-pohon kelapa
Yang bukan lagi milik
Dinyanyikan dari padang-padang tidur
Dinyanyikan dari terik matahari membakar
Dinyanyikan dari gunung-bukit kegeraman
Yang terampas
Dinyanyikan dari pohon-pohon kelapa
Yang bukan lagi milik
Dinyanyikan dari padang-padang tidur
Dinyanyikan dari terik matahari membakar
Dinyanyikan dari gunung-bukit kegeraman
Berhembus......terus berhembus bersama angin selatan
Dinyanyikan generasi ke generasi :
Oh, bodo kala aku, geri kantor maso bui
Geri kantor maso bui.
da Ama Nu'en
Bani Tulit
Mutiara
Dari Woka Belolon
Komentar