TRAGEDI MENARA PEMBANGUNAN (Bagian 1)
Dari suatu jarak yang
tercipta, penglihatan itu dilakukan, analisa dibuat, kesimpulan diambil dan
teori-teori yang mendukung kesimpulan tertentu itu dicari. Dari sebuah
ketinggian dan jarak dilihat bahwa jauh di bawah sana ada ribuan semut
merayap-rayap di sekeliling "Menara Pembangunan". Analisanya,
semut-semut itu pasti menggangu kenyamanan pengunjung menara itu.
Kesimpulannya, semut-semut itu harus ditumpas. Maka dikerahkan pesawat-pesawat
terbang untuk menghujankan insektisida. Setelah operasi dilakukan, sang pengambil keputusan turun ke
lantai dasar untuk memeriksa keadaan - mencek keberhasilan operasi itu. Yang
ditemui bukannya jasad-jasad semut seperti yang dilihatnya dari ketinggian
Menara Pembangunan, melainkan ribuan mayat manusia akibat keracunan insektisida
yang diperintahkan untuk disemprotkan.
Kenapa kesalahan yang
sedemikian fatal ini bisa terjadi? Pertama: jarak terlalu jauh bagi penglihat
sehingga manusia yang dilihatnya cuma berukuran semut (sebatas semut). Kedua:
penglihat terlalu mengandalkan sudut pandangnya - dari atas tanpa memperhatikan
efek biasnya. Ketiga: Penglihat terlalu fanatik dengan penglihatannya, bahwa
karena berukuran "semut", mereka sudah pasti semut. Tak lain! Keempat
: Penglihat tak mempunyai empati untuk menjadi "semut" di sekitar
menara itu dan memandang segala sesuatu dengan lebih objekti.
Ilustrasi Tragedi
Menara Pembangunan di atas bermaksud menggambarkan apa yang akan terjadi bila
penguasa cuma melihat dari atas. Suatu tragedi besar akan terjadi. Sebab
situasi bawah tak terpahami, tapi pada saat yang sama keputusan diambil (yang
selalu dikatakan) untuk orang bawah, yang bisa saja tidak mendatangkan manfaat
melainkan kesengsaraan, malapetaka dan kematian. Sebab apa yang orang atas
pikir: ini demi kepentingan orang bawah, bisa bukan kepentingan orang bawah.
Yang muncul adalah kepentingan orang atas.
Belum tentu orang
bawah butuh kenyamanan sehingga semut perlu disemprot dengan insektisida dari
atas Menara Pembangunan itu. Bisa saja kepentingan orang atas untuk menampilkan
citra Menara Pembangunan yang nyaman dan cemerlang demi kemudahan mengalirnya
uang ke kantong orang atas : kamar-kamar dipesan, utang-utang luar negri
ditawarkan, manager Menara Pembangunan mendapat gelar kehormatan dari dalam dan
luar negri semisal Bapak Pembangunan Menara Pembangunan, misalnya (Bersambung).
da Ama Nu'en
Bani Tulit
Mutiara Dari
Woka Belolon
Komentar