SABDA KAUM MARHAEN
Puisi oleh Jhon Rou
Di tengah terik memanggang bumi
Berteman karung dan keranjang
Kami mengais onggokan sampah
Untuk mencari sesuap nasi
Engkau lewat dengan sepatu mengkilat
Dalam keriuhan ibu kota
Kami terhimpit dalam sejuta persaingan
Mengemis dan mengamen di jalanan
Kami lakoni tanpa malu-malu
Demi mencari sesuap nasi
Engkau melintas dengan mobil mewah
Bersimbah keringat di tengah ladang
Bermandi peluh di pabrik-pabrik
Memacul dan terus memacul
Memanggul dan terus memikul
Ketela pohon, jagung dan pisang
Menghidupkan anak-anak tani, buruh dan nelayan
Tapi lidahmu terus mengecap 4 sehat 5 sempurna
Lalu kami kau sodorkan raskin
Tangan-tangan terampil anak garuda
Memoles wajah bangsa
Dari Sabang sampai Merauke
Dengan gedung-gedung megah
Dan jalan-jalan raya nan mulus
Namun engkau lupa...
Engkau bangga pada apa yang dihasilkan
Bukannya pada tangan-tangan yang menghasilkan
Tiga tahun yang lalu
Dengan dasi panjang dan jas mewah
Engkau rela turun ke jalanan
Dengan janji-janji yang menggiurkan
Kami memilihmu ke parlemen
Hari ini, di bawa sengatan sang mentari
Kami berdiri di depan gedung ini
Untuk menagih janjimu itu
Dengarkanlah suara kami
Wahai para wakil rakyat
Batalkan kenaikan harga BBM
Batalkan sekarang juga.
Di tengah terik memanggang bumi
Berteman karung dan keranjang
Kami mengais onggokan sampah
Untuk mencari sesuap nasi
Engkau lewat dengan sepatu mengkilat
Dalam keriuhan ibu kota
Kami terhimpit dalam sejuta persaingan
Mengemis dan mengamen di jalanan
Kami lakoni tanpa malu-malu
Demi mencari sesuap nasi
Engkau melintas dengan mobil mewah
Bersimbah keringat di tengah ladang
Bermandi peluh di pabrik-pabrik
Memacul dan terus memacul
Memanggul dan terus memikul
Ketela pohon, jagung dan pisang
Menghidupkan anak-anak tani, buruh dan nelayan
Tapi lidahmu terus mengecap 4 sehat 5 sempurna
Lalu kami kau sodorkan raskin
Tangan-tangan terampil anak garuda
Memoles wajah bangsa
Dari Sabang sampai Merauke
Dengan gedung-gedung megah
Dan jalan-jalan raya nan mulus
Namun engkau lupa...
Engkau bangga pada apa yang dihasilkan
Bukannya pada tangan-tangan yang menghasilkan
Tiga tahun yang lalu
Dengan dasi panjang dan jas mewah
Engkau rela turun ke jalanan
Dengan janji-janji yang menggiurkan
Kami memilihmu ke parlemen
Hari ini, di bawa sengatan sang mentari
Kami berdiri di depan gedung ini
Untuk menagih janjimu itu
Dengarkanlah suara kami
Wahai para wakil rakyat
Batalkan kenaikan harga BBM
Batalkan sekarang juga.
Senayan, 29 Maret 2012
Komentar